Bioreaktor

Bioreaktor merupakan suatu alat atau tempat dimana terdapat suatu proses biologi di dalamnya. Proses biologi itu terjadi berkat adanya mikroorganisme dan komponen pendukung lainnya. Proses biologi ini sangatlah penting karena merupakan tujuan utama agar dapat menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dari air limbah yang diolah. Mikroorganisme yang digunakan baik itu bakteri anaerob atau bakteri aerob. Bakteri memiliki fase dalam proses pengolahan biologi, yaitu terdiri dari empat fase yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Urutan fase tumbuh bakteri :

  1. Fase Adaptasi (Lag Phase)

Merupakan fase dimana bakteri beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Proses adaptasi ini berlangsung dari mulai satu jam sampai dengan beberapa hari. Kemampuan beradaptasi bakteri bergantung pada :

  1. Jenis bakteri
  2. Umur biakan
  3. Nutrisi bakteri
  4. Media bakteri (tingkat kekasaran)
  5. Fase Pertumbuhan (Exponential / Log Phase)

Sel-sel pada bakteri mengalami pembelahan atau berkembangbiak sehingga jumlah bakteri semakin meningkat. Hal ini bergantung kepada optimalnya fase adaptasi.

  1. Fase Stasioner (Stationary Phase)

Pada fase ini jumlah bakteri yang hidup dan mati dalam keadaan seimbang atau laju pertumbuhan sebanding dengan laju kematian bakteri.

  1. Fase Kematian (Death Phase)

Pada fase ini laju kematian bakteri lebih besar daripada laju pertumbuhan bakteri. Hal tersebut terjadi akibat dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung terhadap pertumbuhan bakteri.

 

Pada alat bioreaktor proses biologi terjadi dalam dua kondisi dan dua jenis bakteri yaitu :

  1. Anaerob

Pada proses anaerob ini bakteri yang digunakan adalah bakteri anaerob atau jenis bakteri yang tidak membutuhkan suplai oksigen dalam proses penguraian polutan pada limbah atau pun dalam kelangsungan hidupnya. Bakteri ini tidak dapat tumbuh dalam suasana terdapat O2  atau zat asam.

  1. Aerob

Pada kondisi ini bakteri yang digunakan adalah jenis bakteri aerob yaitu bakteri yang membutuhkan suplai oksigen dalam melakukan proses penguraian polutan. Pada tahap ini ditambahkan pompa blower sebagai pensuplai oksigen.

Pada alat bioreaktor proses anaerob dan aerob dapat dikombinasikan tergantung pada jenis limbah yang akan diolah, ataupun salah satu proses saja yang digunakan.

 

Nutrisi/Starter Bakteri Untuk Ipal Metoda Biologi

Untuk Ipal Komunal Kami PT. Banyu Biru Berkah Sejati merancang mesin Bioreaktor yang didalam nya beberapa kategori sistem proses pengolahan :

Proses Pengolahan sistem Anaerob

Proses pengolahan sistem anaerob

Proses Pengolahan sistem Anaerob dan Aerob

Proses pengolahan sistem anaerob adalah suatu proses tahapan alami secara grafitasi dengan sistem penguraian limbah dilakukan atau dilengkapi media bakteri pengurai , yang mana bakteri pengurai tersebut hanya mengandalkan udara alami sebagai oksigen untuk bakteri itu hidup.

Kelemahan sistem ini adalah bakteri tidak dapat hidup maksimal karena oksigen untuk kembang biak bakteri sangat minim, hanya mengandalkan ventilasi alami, untuk itulah diperlukan perawatan atau penambahan bakteri secara waktu berkala agar populasi bakteri tetap terjaga, dan kelemahan lainnya adalah endapan hasil uraian yang berada di ruang akhir unit pengolahan harus di angkat atau disedot dengan jangka waktu tertentu. Read more

Bioreaktor Untuk Limbah Medis

Bioreaktor merupakan suatu alat atau tempat dimana terdapat suatu proses biologi di dalamnya. Proses biologi itu terjadi berkat adanya mikroorganisme dan komponen pendukung lainnya. Proses biologi ini sangatlah penting karena merupakan tujuan utama agar dapat menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dari air limbah yang diolah. Mikroorganisme yang digunakan baik itu bakteri anaerob atau bakteri aerob. Bakteri memiliki fase dalam proses pengolahan biologi, yaitu terdiri dari empat fase yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Urutan fase tumbuh bakteri :

  1. Fase Adaptasi (Lag Phase)

Merupakan fase dimana bakteri beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Proses adaptasi ini berlangsung dari mulai satu jam sampai dengan beberapa hari. Kemampuan beradaptasi bakteri bergantung pada :

  1. Jenis bakteri
  2. Umur biakan
  3. Nutrisi bakteri
  4. Media bakteri (tingkat kekasaran)
  5. Fase Pertumbuhan (Exponential / Log Phase)

Sel-sel pada bakteri mengalami pembelahan atau berkembangbiak sehingga jumlah bakteri semakin meningkat. Hal ini bergantung kepada optimalnya fase adaptasi.

  1. Fase Stasioner (Stationary Phase)

Pada fase ini jumlah bakteri yang hidup dan mati dalam keadaan seimbang atau laju pertumbuhan sebanding dengan laju kematian bakteri.

  1. Fase Kematian (Death Phase)

Pada fase ini laju kematian bakteri lebih besar daripada laju pertumbuhan bakteri. Hal tersebut terjadi akibat dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung terhadap pertumbuhan bakteri.

Pada alat bioreaktor proses biologi terjadi dalam dua kondisi dan dua jenis bakteri yaitu :

  1. Anaerob

Pada proses anaerob ini bakteri yang digunakan adalah bakteri anaerob atau jenis bakteri yang tidak membutuhkan suplai oksigen dalam proses penguraian polutan pada limbah atau pun dalam kelangsungan hidupnya. Bakteri ini tidak dapat tumbuh dalam suasana terdapat O2  atau zat asam.

  1. Aerob

Pada kondisi ini bakteri yang digunakan adalah jenis bakteri aerob yaitu bakteri yang membutuhkan suplai oksigen dalam melakukan proses penguraian polutan. Pada tahap ini ditambahkan pompa blower sebagai pensuplai oksigen.

Pada alat bioreaktor proses anaerob dan aerob dapat dikombinasikan tergantung pada jenis limbah yang akan diolah, ataupun salah satu proses saja yang digunakan.

08112229772

081910488630

banyubiruberkahsejati@gmail.com

konsultanipalbandung@gmail.com

www.banyubiruberkahsejati.co.id

Bioreaktor Untuk Limbah Domestik

Bioreaktor merupakan suatu alat atau tempat dimana terdapat suatu proses biologi di dalamnya. Proses biologi itu terjadi berkat adanya mikroorganisme dan komponen pendukung lainnya. Proses biologi ini sangatlah penting karena merupakan tujuan utama agar dapat menghasilkan produk yang lebih ramah lingkungan dari air limbah yang diolah. Mikroorganisme yang digunakan baik itu bakteri anaerob atau bakteri aerob. Bakteri memiliki fase dalam proses pengolahan biologi, yaitu terdiri dari empat fase yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Urutan fase tumbuh bakteri :

1. Fase Adaptasi (Lag Phase)

Merupakan fase dimana bakteri beradaptasi terhadap lingkungan yang baru. Proses adaptasi ini berlangsung dari mulai satu jam sampai dengan beberapa hari. Kemampuan beradaptasi bakteri bergantung pada :

  • Jenis bakteri
  • Umur biakan
  • Nutrisi bakteri
  • Media bakteri (tingkat kekasaran)

2. Fase Pertumbuhan (Exponential / Log Phase)

Sel-sel pada bakteri mengalami pembelahan atau berkembangbiak sehingga jumlah bakteri semakin meningkat. Hal ini bergantung kepada optimalnya fase adaptasi.

3. Fase Stasioner (Stationary Phase)

Pada fase ini jumlah bakteri yang hidup dan mati dalam keadaan seimbang atau laju pertumbuhan sebanding dengan laju kematian bakteri.

4. Fase Kematian (Death Phase)

Pada fase ini laju kematian bakteri lebih besar daripada laju pertumbuhan bakteri. Hal tersebut terjadi akibat dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung terhadap pertumbuhan bakteri.

Pada alat bioreaktor proses biologi terjadi dalam dua kondisi dan dua jenis bakteri yaitu :

  1. Anaerob

Pada proses anaerob ini bakteri yang digunakan adalah bakteri anaerob atau jenis bakteri yang tidak membutuhkan suplai oksigen dalam proses penguraian polutan pada limbah atau pun dalam kelangsungan hidupnya. Bakteri ini tidak dapat tumbuh dalam suasana terdapat O2  atau zat asam.

  1. Aerob

Pada kondisi ini bakteri yang digunakan adalah jenis bakteri aerob yaitu bakteri yang membutuhkan suplai oksigen dalam melakukan proses penguraian polutan. Pada tahap ini ditambahkan pompa blower sebagai pensuplai oksigen.

Pada alat bioreaktor proses anaerob dan aerob dapat dikombinasikan tergantung pada jenis limbah yang akan diolah, ataupun salah satu proses saja yang digunakan.

Untuk memenuhi kebutuhan Ipal Domestik anda hubungi dan Kunjungi :

IPAL RUMAH SAKIT

Rumah sakit merupakan fasilitas kesehatan dimana terdapat kegiatan yang menghasilkan limbah medis. Limbah medis ini terdiri dari limbah cair dan limbah padat. Dimana untuk limbah cair ini dilakukan pengolahan dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) baik itu milik sendiri atau pun dengan melakukan kerjasama dengan pihak ketiga. Hal tersebut perlu dilakukan karena kandungan pada limbah cair medis ini berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut adalah peraturan yang mewajibkan rumah sakit untuk melakukan pengolahan air limbah.

Read more

IPAL PUSKESMAS

Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan dimana terdapat kegiatan yang menghasilkan limbah medis. Limbah medis ini terdiri dari limbah cair dan limbah padat. Dimana untuk limbah cair ini dilakukan pengolahan dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Hal tersebut perlu dilakukan karena kandungan pada limbah cair medis ini berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Berikut adalah peraturan-peraturan yang menganjurkan puskesmas untuk melakukan pengolahan air limbah puskesmas :

PerMenKes RI No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat

PerMenKes RI No 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat

Bentuk pengolahan limbah cair medis puskesmas ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bioreaktor dimana menggunakan teknologi biofilter dalam melakukan pengolahan air limbah. Biofilter adalah teknologi pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai pengurai polutan. Efisiensi biofilter bergantung pada luas kontak antara air limbah dengan mikro-organisme yang menempel di permukaan media filter, kekasaran media, dan waktu tinggal air limbah. Biofilter ini dapat mengurangi konsentrasi BOD, COD, suspended solids (SS), deterjen (MBAS), ammonium dan posphor.

Proses bioreaktor ini berlangsung dalam beberapa tahap pengolahan, seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Read more

Pengolahan Ipal Metoda Biologi

Pengolahan Air Limbah dengan Metoda Biologi

Pada era globalisasi saat ini, pengelolaan lingkungan telah menjadi topik yang menarik perhatian berbagai pihak karena berhubungan dengan prduktivitas dan pembangunan berkelanjutan serta berdampak pada kelestarian alam kita, banyak cara yang telah dilakukan untuk mengembalikan kelestarian alam kita,  antara lain dengan menanam hutan kembali yang dapat membantu menjernihkan udara dan menstabilkan struktur tanah. Read more

Cara Pengolahan limbah

Pengolahan Dan Penanganan Limbah

Penanganan limbah yang baik akan menjamin kenyamanan bagi semua orang. Dipandang dari sudut sanitasi, penanganan limbah yang baik akan :

  • Menjamin tempat tinggal/tempat kerja yang bersih
  • Mencegah timbulnya pencemaran lingkungan
  • Mencegah berkembang biaknya hama penyakit dan vaktor penyakit

Penanganan limbah padat

Limbah padat dapat dihasilkan dari industri, rumah tangga, rumah sakit, hotel, pusat perdagangan/restoran maupun pertanian/peternakan, penanganan limbah padat melalui beberapa tahap, yaitu :

  • Penampungan dalam bak sampah
  • Pengumpulan sampah
  • Pengangkutan
  • Pembuanga di TPA

Read more